Follow My Instagram

Rabu, Februari 03, 2010

Muslim Gentlemen ...

Jika Anda seorang laki-laki Muslim gentlemen ...
Tembuslah dinginnya udara di pagi hari ... hiruplah segarnya oksigen pada waktu itu ..
Sambutlah terbitnya fajar dengan semangat menggelora karena pagi hari adalah waktu yg penuh barokah ...
Tahukah Anda, keutamaan yang dimiliki oleh 2 rakaat sebelum shalat Fajar ? Ya, lebih baik dari dunia dan seisinya ...
Lalu, langkahkan kaki menuju Masjid / musholla untuk mendapatkan keutamaan shalat Shubuh berjamaah ...
Subhaanallaah ... betapa besar pahala yang disediakan Allah bagi mereka yang mau melaksanakannya ...
Bahkan, seandainya pahalanya itu dapat dilihat / dirasakan niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan cara merangkak ...
Namun, sayang seribu sayang ... betapa banyak laki-laki Muslim yang tidak menghiraukannya ...
Berapa banyak shaf-shaf yang kosong dari jamaah ketika waktu-waktu shalat ...
Padahal disitulah sebenarnya jalan-jalan petunjuk bisa didapatkan ...

Marilah kita perhatikan perkataan seorang shahabat berikut ini:
Sahabat besar Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata tentang orang-orang yang tidak hadir dalam shalat jama’ah:
“Telah kami saksikan (pada zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan shalat berjama’ah kecuali orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit”.

Lalu bagaimana seandainya Ibnu Mas’ud hidup di zaman kita sekarang ini, apa yang akan beliau katakan???




Sungguh, masjid-masjid di seluruh penjuru dunia ini merintih pedih dan mengeluh kepada Allah karena dijauhi oleh mayoritas kaum muslimin ketika shalat Shubuh tengah dilaksanakan. Kalau bukan karena ketentuan Allah bahwa benda-benda mati itu tidak bisa bicara, tentu manusia dapat mendengar suara rintihan dan gemuruh tangis masjid-masjid itu mengadu kepada Rabb-nya Yang Agung. Masjid-masjid itu semakin merintih tatkala di waktu jamaah shalat Shubuh ditegakkan, keadaan dirinya laksana ‘panti jompo’ saja, karena hanya dihadiri oleh orang-orang yang telah lanjut usia, itu pun hanya beberapa gelintir orang saja.

Di manakah kaum muda kita? Di manakah mereka, yang begitu bersemangat menghadiri jamaah shalat Jum’at, namun merasa berat dan malas tatkala menghadiri jamaah shalat Shubuh di waktu pagi buta itu? Tidak tahukah mereka bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

أَثْقَلُ الصَّلاَةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ الْعِشَاءُ وَالْفَجْرُ

“shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan Shubuh,” (HR. Al-Bukhari)

Subhaanallah, maukah kita dicap sebagai orang munafik yang tempatnya nanti di akhirat adalah sebagai penduduk neraka yang paling bawah ?

Marilah kita kuatkan niat, bulatkan tekat untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kapan lagi kalau bukan sekarang memulainya ?

Perbanyaklah doa, agar dijadikan hamba Allah yang rajin menegakkan shalat berjamaah ...

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim: 40)



Bacalah buku-buku yang berkenaan dengan keutamaan shalat Shubuh agar memberi dorongan moril untuk lebih bersemangat dalam melaksanakannya.



Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar, tesimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang, bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Shubuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu.

Pernah, suatu ketika mereka terlambat shalat Shubuh dalam penaklukan benteng Tastar. “Tragedi” ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu selalu menangis bila mengenangnya … Yang menarik, Shubuh ternyata juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum ‘Ad, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya dilibas petaka pada waktu Shubuh – yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid.

Buku ini mencoba menganalisa bahwa keterpurukan umat Islam dewasa ini tak lepas dari akibat diremehkannya shalat Shubuh. Bagaimana alur logikanya? Dr.Raghib As-Sirjani mengulas tuntas dalam buku ini. Keluasan wawasan sang penulis, ditambah kedalaman pengetahuannya akan nash-nash syar’i menyadarkan kita ihwal keistimewaan shalat Subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti oleh umat Islam. Tak lupa, beliau tuliskan tip-tip praktis agar mudah melaksanakan shalat Shubuh.


1 komentar:

  1. kapan ya jama'ah shalat shubuh jumlahnya sama dengan ketika melaksanakan shalat jum'at..?

    mudah-mudahan bukunya bisa memberikan ghirah atau semangat kepada kaum muslimin untuk mewujudkan hal ini, insya'Allah..

    BalasHapus