Follow My Instagram

Rabu, Februari 17, 2010

TEKNIK CETAK ROTOGRAVURE

Teknik Cetak Rotogravure banyak di pakai pada percetakkan kemasan rokok, makanan dan shopping bag, Teknik Cetak Rotogravure mempunyai beberapa keunggulan dibanding teknik cetak yang lain, yaitu mengenai kecepatan cetak yang sangat tinggi dengan hasil yang sangat bagus. Namun demikian Teknik Cetak Rotogravure ini termasuk memiliki ongkos yang tinggi untuk pembuatan satu silinder film, makanya kalau memakai Teknik Cetak Rotogravure ini harus mempunyai jumlah cetak yang besar dan sering cetak.



Rotogravure adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan. Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti cetak dalam. Atau dalam bahasa awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang terbuat dari bahan yang fleksibel (misalnya; berbagai jenis plastik, alumunium dan kertas serta PVC). Bahan yang akan dicetak adalah dalam bentuk rol atau gulungan. Hasil dari cetakan rotogravure tersebut tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap, sbb (misalnya pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak);
Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa “metalize” (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).

Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di “aging” terlebih dahulu.
Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin “slitter”, untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut. Jenis cetak semacam ini biasa di sebut flexible packaging, karena memakai beberapa jenis plastik yang tipis atau disebut juga OPP Film dan dipakai untuk kemasan makanan dan minuman.



Keterangan :
A : Inks Camber
B : Film Cylinder
C : Impression Cylinder
D : Material Cetak / Substrate (Kertas, OPP Film, Plastik Dan sebagainya)
E : Dokter Blade

Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya.
Karena dalam prosesnya merubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses “converting” atau dengan kata lain adalah “converting industry”





Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut;
1. Kemasan mi instan
2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata)
3. Kemasan makanan ringan
4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label)
5. Tutup gelas minuman air mineral dll (lid cup)
6. Dan sejenisnya



Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling)hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot..


Source:
http://kulitintacetak.com/teknik-cetak-rotogravure.html

2 komentar:

  1. ada bahaya kebakaran yg timbul g?

    BalasHapus
  2. Dimana cetak rotogravure yang murah di jakarta??

    BalasHapus