Follow My Instagram

Selasa, Maret 09, 2010

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN TOLERANSI

Hidup di tengah-tengah masyarakat yang majemuk seperti di negeri kita ini membutuhkan kesabaran dan toleransi antar sesama, agar terjadi keamanan dan ketentraman bersama. Tidak saling mengganggu atau pun merugikan satu sama lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa Islam telah mengatur sedemikian rupa sikap toleransi yang sesuai dengan syariat, sehingga mendatangkan kemaslahatan di dunia dan akherat.

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN TOLERANSI

Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali

[1]. Toleransi Merupakan Penghapus Kesalahan
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Para Malaikat mengerumuni roh seorang lelaki dari umat sebelum
kalian. Mereka bertanya : 'Apakah engkau pernah berbuat kebajikan ?' Ia
menjawab : 'Dulu aku menyuruh para pegawaiku untuk memberi tangguh orang
yang kesulitan (dalam membayar hutang, -pent) dan mema'afkan orang yang
mudah' Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : 'Ma'afkanlah dia" [Hadits
Riwayat Bukhari 4/307 -Fath]

Beliau juga menceritakan.
"Artinya : Ada seorang lelaki sebelum kalian dihisab ternyata tidak didapati
baginya amalan kebajikan kecuali dia dulunya orang yang lapang
(berkecukupan) dia biasa berhubungan dengan orang lain, dan dia menyuruh
para pegawainya untuk mema'afkan orang yang kesulitan. Maka Allah Azza wa
Jalla memerintahkan para malaikat-Nya : 'Kita lebih berhak untuk itu dari
dia, ma'afkanlah dia" [Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir : 3154]

Dalam riwayat lain beliau mengisahkan.
"Artinya : Sesungguhnya ada seorang lelaki sebelum kalian didatangi malaikat
maut untuk mencabut nyawanya, malaikat tadi bertanya kepadanya : 'Apakah
engkau pernah mengamalkan kebajikan ? Jawabnya : 'Saya tidak tahu'. Katanya
: Lihat ! Jawabnya : 'Aku tidak mengetahui sedikitpun (amalan baik) hanya
saja saya dahulu berjual beli dan berhubungan dagang dengan masyarakat, maka
aku memberi tangguh orang yang kesulitan dan mema'afkan orang yang lapang'.
Allah-pun memasukkan ke dalam Surga" [Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 2075]

[2]. Toleransi Merupakan Sebab Turunnya Rahmat Allah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Artinya : Mudah-mudahan Allah merahmati sorang lelaki yang toleran bila
menjual, membeli dan menagih." [Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 3489]

[3]. Toleransi Dapat Menyelamatkan (Pelakunya) Dari Kengerian Hari Kiamat
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa memberi tangguh orang yang kesulitan atau meletakkan
hutangnya (dianggap lunas tanpa bayar, -pent) , maka Allah akan
menyelamatkannya dari kengerian di hari kiamat" [Hadit Riwayat Muslim :
1563]

Beliau juga memberitakan.
"Artinya : Barangsiapa memberi tangguh orang yang kesulitan atau
meletakkannya, maka Allah akan menaunginya di hari kiamat pada hari tiada
naungan kecuali naungan-Nya" [Hadits Riwayat Muslim 3006, Nukilan Hadits
Jabir yang panjang]

[4]. Toleranasi Mengharamkan Pelakunya Dari Api Neraka
Sabda beliau.
"Artinya : Barangsiapa yang mempermudah, lemah lembut dan lunak
(perangainya), maka Allah mengharamkan api neraka atasnya" [Shahih Jami'
Ash-Shaghir 6360]

Beliau juga bersabda.
"Artinya : Maukah kalian saya beritahu tentang orang yang diharamkan masuk
neraka besok (di hari akhir) ? Yaitu orang yang lemah lembut, familiar dan
mudah (toleran)" [Shahih Al-Jami' 2606]

BEBERAPA HAL YANG DAPAT MEMBANTU SIKAP TOLERANSI

[1]. Menahan Angkara Murka
Ketahuilah wahai saudaraku muslim, bahwasanya toleransi itu adalah kerelaan
hati dan kelapangan dada bukan karena menahan, kesempitan dan terpaksa sabar
melainkan toleransi adalah bukti kebaikan hati, lahir dan bathin.

Hanya saja, toleransi tidak dapat dicapai kecuali melalui jembatan menahan
angkara murka dan berupaya sabar, bila seorang hamba dapat dengan mantap
melewatinya, maka dia akan memasuki -pintu-pintu toleransi- dengan
pertolongan dan taufik dari Allah.

Allah Ta'ala berfirman memuji kaum mukminin.
"Artinya : (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarah dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan" [Ali-Imran
: 134]

Dan firman-Nya yang lain.
"Artinya : ... Dan apabila mereka marah, mereka memberi ma'af" [Asy-Syura :
37]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang dapat menahan angkara murkanya padahal dia mampu
melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya dihadapan khalayak guna
disuruh memilih bidadari mana yang dia kehendaki untuk Allah nikahkan dia
dengannya" [Shahih Al-Jami 6394 dan 6398]

[2]. Mema'afkan dan Berlapang Dada
Kapan saja engkau menyaksikan wahai hamba yang toleran ! Keutamaan dari
sikap toleransi ini dan engkau telah merasakan kelezatan dan kemuliaannya,
maka engkau tidak akan berpaling darinya.

Ketahuilah ! Semoga Allah membantumu dengan pertolongan-Nya, bahwasanya
tidak ada yang berpaling darinya kecuali orang yang telah Allah
porak-porandakan hatinya dan Allah tutupi pandangan dan mata hatinya.

Bagaimana mungkin engkau berpaling dari derajat kemuliaan menuju tangga
kehinaan ? Semoga Allah melindungi kami dan kalian dari keadaan yang
demikian itu.

Para cendekiawan telah mengetahui dengan ekseperimennya dan realita yang
ada, bahwa seorang hamba bila dia melampiaskan kemarahan dirinya, maka dia
akan hina dan tergelincir, sementara pada sikap mema'afkan dan berlapang
dada terdapat kelezatan, ketenangan, kemuliaan jiwa dan keagungan serta
ketinggiannya yang tidak terdapat sedikitpun pada sikap pembalasan dan
pelampiasan angkara murka.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta benda, tidaklah Allah
menambahkan kepada seorang hamba dengan sikap pema'afnya kecuali kemuliaan
dan tidaklah seorang bertawadlu karena Allah melainkan Allah mengangkat
(derajat)nya" [Hadits Riwayat Muslim 2588 dan lainnya]

[Disalin dari kitab Toleransi Islam Menurut Pandangan Al-Qur'an dan
As-Sunnah, oleh Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali, terbitan Maktabah Salafy
Press, hal. 43-48, penerjemah Abu Abdillah Mohammad Afifuddin As-Sidawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar